Ompung Djohi memiliki 3 istri dan ketiga istrinya adalah boru Saragih Garingging (keturunan dari Raja Raya). Istri pertama boru Saragih Garingging (belum diketahui namanya) adalah anak dari Tuan Sindar Raya. Istri kedua boru Saragih Garingging yang bernama Romanta adalah anak dari Tuan Marjandi Dolog. Dan istri ketiga boru Saragih Garingging yang bernama Naurei Dominaria adalah anak dari Tuan Simbou Kehen.
Dari istri pertama, lama mendapat anak laki-laki sehingga Ompung Djohi menikah lagi dengan istri kedua dan langsung dapat anak laki-laki pertama yang diberi nama Ernist Purba Sigumonrong. Dengan kelahiran anak laki-laki pertama ini, maka panggilannya pun berubah menjadi Pan/Pang Ernist. Kemudian beberapa tahun kemudian lahir anak laki-laki dari istri kedua yang diberi nama Gajim Purba Sigumonrong. Dan dari istri ketiga lahir dua orang anak laki-laki yang diberi nama Adam dan Adim. Sehingga dari tiga istri tersebut, ada empat anak laki-laki dan tujuh anak perempuan (Rennim, Torlainim Katarina, Tanim, Saornim, Holmou, Soppat, dan Regina)
Ompung Ernist beberapa waktu kemudian keluar dari kampung Bahapal Raya dan menetap di Tebing Tinggi hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di Tebing Tinggi. Ompung Gajim Purba Sigumonrong juga keluar dari Bahapal Raya dan menetap di Bulu Pange (Merek Raya) hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di Bulu Pange. Ompung Adam sempat menetap di Sondi Raya hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Bahapal Raya (persis di sebelah makam Ompung Djohi). Dan Ompung Adim memang menetap di Bahapal Raya dan aktif di gereja sebagai pengantar jemaat selama tujuh periode di GKPS Bahapal Raya. Meninggal dunia di rumah anaknya tertua di Lorong Satu Parluasan Pematang Siantar dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Bahapal Raya.
![]() |
| kiri ke kanan : Ompung Adim, Ompung Gajim, Ompung Adam |
![]() |
| Ompung Ernist |



terima kasih atas komentarnya
ReplyDelete