Di Simalungun tidak pernah ada budaya menanyakan nomor generasi
marganya. Bahkan dulu pantang untuk menyebut nama oppungnya. Sehingga hal ini
yang membuat nama leluhur tidak bisa dicatat lengkap. Makam leluhur saja banyak
yang hilang tak jelas lagi dimana letaknya karena jaman dulu tidak ada
tanda/batu nisan pada makam orang Simalungun. Jika orangtua jaman dulu ditanya
mengenai leluhur, yang bisa dijawab pasti hanya sampai kakek neneknya saja.
Leluhur sebelum kakek neneknya sudah tidak diketahui lagi. Tak heran jika saat
ini jika ditanya kepada orang Simalungun, tak banyak yang bisa menjelaskan 5
generasi leluhur sebelumnya. Oleh karena itu, nama leluhur yang sudah diketahui
coba dicatat supaya tidak lupa dan nanti bisa berguna bagi generasi penerus.
Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng secara garis keturunan
tidak ada hubungan dengan marga Purba yang ada di suku Toba. Kampung asal marga
Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng ada di kampung Tikkos atau Cingkes (kata orang
Karo). Dan pada jaman kerajaan dulu, Purba Sigumonrong dikenal sebagai Tuan
Lokkung. Dalam buku Saragih Garingging karya Taralamsyah Saragih disebutkan
bahwa leluhur Purba Sigumonrong ikut dalam rombongan Sipinangsori (leluhur Raja
Raya marga Saragih Garingging) hingga sampai di kampung Raya. Rombongan
Sipinangsori tersebut diperkirakan tiba di Raya pada tahun 1428. Jadi paling tidak
hampir 600 tahun keberadaan marga Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng. Atau sudah
ada 23 – 24 generasi hingga saat ini (asumsi 1 generasi adalah 25 tahun). Tapi
dari silsilah Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng yang ada saat ini paling banyak
hanya sampai 12 generasi yang sudah tercatat yaitu silsilah Purba Sigumonrong
yang ada di kampung Parbutaran, Tanoh Jawa.
Nb : Nama-nama Oppung Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng ini tercatat terakhir pada tanggal 16 April 2021
