Saturday, 13 April 2024

Cucu Oppung Djohi Sigumonrong Saat Meninggal Dunia

Oppung Djohi Sigumonrong dicatat meninggal dunia hari Minggu tanggal 26 Desember 1920 di Bahapal Raya, kampung yang dibuka pertama kali oleh dirinya. Dia meninggal dunia masih dengan kepercayaan lama orang Simalungun. Walaupun saat itu kekristenan sudah masuk ke tanah Simalungun mulai September 1903, bahkan salah satu panogolannya sekaligus jadi helanya, Jaulung Wismar Saragih telah aktif jadi Guru dan juga ikut menginjili di sebagian wilayah Simalungun. Tapi sampai akhir hidupnya, Oppung Djohi Sigumonrong belum menjadi seorang Kristen. Menurut cerita salah satu anak perempuannya, Katarina br Sigumonrong yang menjadi saksi di detik-detik akhir masa hidup Oppung Djohi, pernah terucap kalimat dari Oppung Djohi “Sip ma, ulang tangis, andai ma sidea roh mangalop au”

Tidak diketahui dengan pasti pada usia berapa Oppung Djohi Sigumonrong meninggal dunia. Perkiraannya antara usia 50 – 60 tahun. Dengan perkiraan itu, tahun lahirnya antara 1860 – 1870. Namun yang jelas, pada saat dia meninggal dunia, 2 orang anaknya perempuan sudah menikah dan anak laki-lakinya belum ada yang menikah. 2 orang anak perempuannya yang sudah menikah yaitu Rennim br Sigumonrong yang menikah dengan Ajim Saragih Sumbayak (Partalun) dan satu lagi Katarina br Sigumonrong yang menikah dengan Jaulung Wismar Saragih Sumbayak (Bona ni Gonrang).

Pada saat meninggal dunia tanggal 26 Desember 1920, Oppung Djohi meninggalkan 2 istri (1 istri lagi sudah lebih dahulu meninggal dunia), 11 orang anak (4 laki-laki dan 7 perempuan), 2 menantu laki-laki dan 6 orang cucu. Anak bungsunya, Lesterina br Sigumonrong waktu itu masih belum genap 2 tahun sudah kehilangan seorang bapak. Bahkan ada cucunya baru lahir 1 hari sebelum dia meninggal dunia. Ada 6 cucunya yang sudah lahir waktu dia meninggal dunia. Cucu dari anak perempuannya, Rennim br Sigumonrong dan pasangannya Ajim Saragih Sumbayak ada 4 orang yaitu :

1.      Bonim br Saragih Sumbayak (perkiraan lahir tahun 1913),

2.      Hormianna br Saragih Sumbayak (lahir 1 Desember 1915),

3.      Jadik Saragih Sumbayak (lahir 15 Maret 1918) dan

4.      Horpina br Saragih Sumbayak (lahir 25 Desember 1920). Horpina br Saragih Sumbayak ini adalah cucu yang lahir 1 hari sebelum Oppung Djohi meninggal dunia.

Cucu dari anak perempuannya satu lagi, Katarina br Sigumonrong dan pasangannya Jaulung Wismar Saragih Sumbayak ada 2 yaitu :

1.      Japorman Saragih Sumbayak (lahir 14 Mei 1918) dan

2.      Sinta Bonar br Saragih Sumbayak (lahir 2 September 1920). Sinta Bonar br Saragih Sumbayak kemudian meninggal dunia dalam usia sekitar 1 tahun pada tahun 1921.

Oppung Djohi Sigumonrong kemudian dimakamkan di sebuah bukit (buttu) tak jauh dari rumah kediamannya di Bahapal Raya. Saat ini lokasi makam tersebut ada di belakang rumah dinas Pendeta Resort Bahapal Raya. (https://maps.app.goo.gl/vD1ykde6XRVDHMsJ7)


Wednesday, 11 January 2023

Nama Leluhur Oppung Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng


Bersyukur masih bisa menginventarisasi nama leluhur Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng yang sudah menyebar ke berbagai penjuru. Sangat diyakini masih banyak nama yang belum tercatat karena keterbatasan informasi. Hanya mengandalkan medsos (facebook) dan berkawan dengan semua Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng, data ini bisa tercatat. Mudah-mudahan suatu saat kampung-kampung penyebaran Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng bisa dikunjungi satu persatu sehingga lebih banyak lagi informasi yang didapat.

Di Simalungun tidak pernah ada budaya menanyakan nomor generasi marganya. Bahkan dulu pantang untuk menyebut nama oppungnya. Sehingga hal ini yang membuat nama leluhur tidak bisa dicatat lengkap. Makam leluhur saja banyak yang hilang tak jelas lagi dimana letaknya karena jaman dulu tidak ada tanda/batu nisan pada makam orang Simalungun. Jika orangtua jaman dulu ditanya mengenai leluhur, yang bisa dijawab pasti hanya sampai kakek neneknya saja. Leluhur sebelum kakek neneknya sudah tidak diketahui lagi. Tak heran jika saat ini jika ditanya kepada orang Simalungun, tak banyak yang bisa menjelaskan 5 generasi leluhur sebelumnya. Oleh karena itu, nama leluhur yang sudah diketahui coba dicatat supaya tidak lupa dan nanti bisa berguna bagi generasi penerus.

Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng secara garis keturunan tidak ada hubungan dengan marga Purba yang ada di suku Toba. Kampung asal marga Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng ada di kampung Tikkos atau Cingkes (kata orang Karo). Dan pada jaman kerajaan dulu, Purba Sigumonrong dikenal sebagai Tuan Lokkung. Dalam buku Saragih Garingging karya Taralamsyah Saragih disebutkan bahwa leluhur Purba Sigumonrong ikut dalam rombongan Sipinangsori (leluhur Raja Raya marga Saragih Garingging) hingga sampai di kampung Raya. Rombongan Sipinangsori tersebut diperkirakan tiba di Raya pada tahun 1428. Jadi paling tidak hampir 600 tahun keberadaan marga Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng. Atau sudah ada 23 – 24 generasi hingga saat ini (asumsi 1 generasi adalah 25 tahun). Tapi dari silsilah Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng yang ada saat ini paling banyak hanya sampai 12 generasi yang sudah tercatat yaitu silsilah Purba Sigumonrong yang ada di kampung Parbutaran, Tanoh Jawa.

Nb : Nama-nama Oppung Purba Sigumonrong/Tarigan Gerneng ini tercatat terakhir pada tanggal 16 April 2021

Saturday, 24 July 2021

K E M B A R

Tercatat saat ini ada beberapa orang yang terlahir kembar di keluarga besar Purba Sigumonrong dari Bahapal Raya. 

Dari keturunan Oppung Djohi Sigumonrong : 

1.Marianta br Purba Tambak & Mariani br Purba Tambak. Mereka adalah anak dari pasangan Renalia br Saragih Sidabalok dan Jasalen Purba Tambak. Renalia br Saragih Sidabalok adalah anak dari pasangan Regina br Sigumonrong dan Radialam Saragih Sidabalok. Regina br Sigumonrong adalah anak bungsu dari Djohi Sigumonrong. 

2.Hermandi Damanik & Hermansah Damanik. Mereka adalah anak dari pasangan Pirman Damanik dan Rostina br Sumbayak. Pirman Damanik adalah anak dari pasangan Bonim br Sumbayak dan Pariaman Damanik. Bonim br Sumbayak adalah anak sulung dari pasangan Ajim Sumbayak dan Rennim br Sigumonrong. Rennim br Sigumonrong adalah anak sulung dari Djohi Sigumonrong. 

3.Kiki Sinaga & Koko Sinaga. Mereka adalah anak dari pasangan Sonnaria br Sigumonrong dan Sariaman Sinaga. Sonnaria br Sigumonrong adalah anak dari pasangan Tariam Sigumonrong dan Lestiana br Saragih Simarmata. Tariam Sigumonrong adalah anak dari pasangan Adam Esmar Sigumonrong dan Raminei br Damanik. Adam Esmar Sigumonrong adalah anak dari Djohi Sigumonrong. 

4.Hendra Marbun & Hendri Marbun. Mereka adalah anak dari pasangan Hotna Dameuli br Sumbayak dan Sari Maston Marbun. Hotna Dameuli br Sumbayak adalah anak dari pasangan Marentina br Sigumonrong dan Tuahman Sumbayak. Marentina br Sigumonrong adalah anak dari pasangan Adam Esmar Sigumonrong dan Raminei br Damanik. Adam Esmar Sigumonrong adalah anak dari Djohi Sigumonrong. 

5.Cici Yolanda br Sinaga & Cece Chintia br Sinaga. Mereka adalah anak dari pasangan Nenny br Saragih Garingging dan Jan Waridin Sinaga. Nenny br Saragih Garingging adalah anak dari pasangan Jamarudin Saragih Garingging dan Esterlina br Sinaga. Jamarudin Saragih Garingging adalah anak dari pasangan Soppat br Sigumonrong dan Alim Saragih Garingging. Soppat br Sigumonrong adalah anak dari Djohi Sigumonrong 

 

Dari keturunan Oppung Arab Sigumonrong : 

1. Santa br Sigumonrong & Sinta br Sigumonrong. Mereka adalah anak dari pasangan Antonius Edi Sigumonrong dan br Tampubolon. Antonius Sigumonrong adalah anak dari pasangan Jarpen Sigumonrong dan Ramian br Saragih Garingging. Jarpen Sigumonrong adalah anak dari pasangan Balas Sigumonrong dan Tapi br Sargih Garingging. Balas Sigumonrong adalah anak dari Arab Sigumonrong.

 

Sedangkan dari keturunan Oppung Ronggainim br Sigumonrong, Oppung Sorahmin Sigumonrong dan Jahadam Sigumonrong belum ada tercatat yang lahir kembar.

Monday, 31 May 2021

Berita Dukacita Bulan Mei 2021 (Lanser Sigumonrong - Jonni Sinaga - Barani Tampubolon)

 

Lanser Erybertus Purba Sigumonrong
Pada bulan Mei 2021 ini Keluarga Besar Purba Sigumonrong Bahapal Raya mengalami dukacita karena ada 3 orang yang dipanggil Tuhan kembali ke pangkuanNya.

Tanggal 4 Mei 2021 hari selasa malam Lanser Erybertus Purba Sigumonrong dipanggil Yang Maha Kuasa setelah dua malam dirawat di Rumah Sakit Tarakan Jakarta karena komplikasi penyakit. Dia adalah anak kedua dari pasangan Sahman Purba Sigumonrong dan Agnes Sumiati. Kedua orangtuanya telah lebih dahulu dipanggil oleh Tuhan. Ibunya lebih dahulu dipanggil Tuhan pada tahun 2010 karena kecelakaan, dan 8 tahun kemudian ayahnya menyusul dipanggil Tuhan karena sakit. Sahman Purba Sigumonrong adalah anak kedua dari pasangan Ernist Purba Sigumonrong dan Pinar Amerlina br Saragih Garingging. Ernist Purba Sigumonrong adalah dari Djohi Purba Sigumonrong (Sipukkah Huta Bahapal Raya).

Lanser dilahirkan di Jakarta tanggal 22 Oktober 1980 dan tutup usia dalam usia 40 tahun 6 bulan 12 hari. Dia meninggalkan saudara sekandung yaitu Hawani br Purba Sigumonrong, Hariana br Purba Sigumonrong, Ucok Lukman Purba Sigumonrong dan Ruben Purba Sigumonrong. Dia dimakamkan di TPU Tegal Alur pada tanggal 5 Mei 2021, dan masih di TPU yang sama dengan kedua orangtuanya. Semoga keluarga dekat yang ditinggalkan segera mendapatkan penghiburan dari Tuhan dan tetap semangat menjalani hari-hari ke depan.

 

Jonni Sinaga

Berita dukacita yang kedua datang dari Cipayung pada tanggal 5 Mei 2021 hari Rabu dimana Jonni Sinaga dipanggil Yang Maha Kuasa karena sakit. Memang sudah lebih dari dasawarsa Jonni Sinaga mengalami sakit dan berada di kursi roda. Walaupun dalam kondisi sakit dan di kursi roda, tapi semangatnya selalu terlihat apalagi dalam acara adat yang mengharuskan dia hadir. Pernah suatu waktu dia hadir sebagai Tondong Pamupus dalam acara pesta palaho boru oleh Jonny Sumbayak, dan saat akan manghioui, dia meminta supaya lagu Anak Medan dikumandangkan. Dan lagu Anak Medan juga yang sering dilantunkan saat horja adat Sayur Matuanya karena memang lagu itu adalah lagu favoritnya.

Jonni Sinaga dikenal sebagai Jonni Medan oleh keluarga dekatnya, dia lahir tanggal 27 Juli 1957. Dia anak pertama dari pasangan Jasmen Sinaga dan Roslina br Purba Sigumonrong. Ayahnya, Jasmen Sinaga adalah anak pertama dari pasangan Ferdinan Sinaga dan Holmou br Purba Sigumonrong dari kampung Simbou Kehen. Holmou br Purba Sigumonrong adalah putri dari Djohi Purba Sigumonrong (Sipukkah Huta Bahapal Raya). Sedangkan ibunya, Roslina br Purba Sigumonrong adalah anak pertama dari pasangan Balas Purba Sigumonrong dan Tapi br Purba Sigumonrong dari kampung Parjalangan. Sebenarnya Balas Purba Sigumonrong berasal dari Bahapal Raya juga. Ayah dari Balas Purba Sigumonrong adalah Arab Purba Sigumonrong yang berasal dari Bahapal Raya dan kemudian menetap di Sindar Raya. Arab Purba Sigumonrong adalah adik dari Djohi Purba Sigumonrong.

Jonni Sinaga pergi meninggalkan seorang istri, Rosna br Damanik dan 2 orang anak yang sudah menikah (Hera br Sinaga yang menikah dengan Ridwan Panjaitan dan Johan Sinaga yang menikah dengan Enda br Damanik) dan 1 orang cucu yang bernama Boni Hamonangan Sinaga. Jonni Sinaga tutup usia dalam usia 63 tahun 9 bulan 8 hari dan dimakamkan di TPU Pondok Rangon. Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan.


Barani Tampubolon

Kabar dukacita yang ketiga datang dari Sungailiat, Bangka. Barani Tampubolon adalah suami dari Belserida br Saragih Garingging meninggal dengan tiba-tiba dan diduga karena serangan jantung karena meninggal jatuh di kamar mandi pada tanggal 24 Mei 2021 hari senin sore. Dia meninggal tepat 3 hari menjelang usianya 61 tahun. Dia lahir tanggal 27 Mei 1960.

Pensiunan PNS ini meninggalkan seorang istri, 3 orang anak, 1 orang menantu dan 1 orang cucu. Anak yang pertama adalah seorang perempuan dan sudah bekerja sebagai guru yang bernama Venny br Tampubolon. Anak yang kedua adalah seorang lak-laki lulusan kedokteran dan kemudian mengabdi sebagai perwira TNI yang bernama Lettu CKM Darma Tampubolon dan sudah menikah dengan Ade Martha br Sidauruk serta dikaruniai anak laki-laki yang bernama Alvaro Yosafat Tampubolon. Anak yang ketiga adalah seorang laki-laki yang sudah bekerja juga bernama Sando Tampubolon.

Istrinya bernama Belserida br Saragih Garingging adalah anak pertama dari pasangan Saragih Garingging dan Kasmina br Sinaga dari Simbou Kehen. Kasmina br Sinaga adalah anak dari pasangan Ferdinan Sinaga dan Holmou br Purba Sigumonrong. Holmou br Purba Sigumonrong adalah anak dari Djohi Purba Sigumonrong (Sipukkah Huta Bahapal Raya). Tuhan menguatkan keluarga yan ditinggalkan untuk tetap terus berserah diri kepada Sang Pemilik Kehidupan.